BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian komunikasi antar penduduk
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa
orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi dengan bahasa
nonverbal.
Komunikasi tidak berlangsung dalam
ruang hampa-sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara
luas konteks di sini berarti semua factor di luar orang-orang yang
berkomunikasi, yang terdiri dari; pertama, aspek yang bersifat fisik seperti
iklim, cuaca, suhu, jumlah peserta komunikasi, alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan, dll. Kedua, aspek psikologis, seperti sikap, kecenderungan,
emosi peserta komunikasi, dll. Ketiga, aspek social, seperti norma kelompok,
karakteristik budaya, dll. Keempat, aspek waktu, yakni kapan komunikasi
berlangsung.
Secara bahasa
Telekomunikasi berasal dari kata Tele yang berarti jauh dan Komunikasi yang
berarti proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem simbol
bersama. Sehingga Telekomunikasi adalah proses komunikasi yang dilakukan
melalui jarak yang jauh.
Sedangkan Menurut
Undang-undang RI no.36
tahun 1999 tentang Telekomunikasi, Telekomunikasi adalah setiap
pemancaran, pengiriman, dan
atau penerimaan dari setiap
informasi dalam bentuk
tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara,
dan bunyi melalui
sistem kawat, optik,
radio atau sistem elektromagnetik lainnya.
Komunikasi antar peduduk adalah komunikasi yang dilakukan oleh sesama
penduduk baik secara individual atau secara berkelompok dengan menggunakan
media tertentu dan dilakukan dengan jarak jauh.
2.2.
Macam macam komunikasi antar penduduk
2.2.1.
Komunikasi
pribadi
·
Komunikasi Pribadi/personal
Komunikasi pribadi (personal communication) adalah komunikasi seputar diri
seseorang, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan.
Tatanan komunikasi ini terdiri dari dua jenis, yaitu komunikasi intrapribadi
dan komunikasi antarpribadi.
·
Komunikasi
Intrapribadi (Intrapersonal communication)
Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri
seseorang. Orang tersebut berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai
komunikan. Dia berdialog dan bertanya jawab dengan dirinya sendiri, memberikan
umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.
Biasanya Komunikasi intrapribadi berlangsung ketika seseorang melakukan kegitan
perenungan, perencanaan dan penilaian kepada diri sendiri.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam
upaya memahami diri sendiri diantaranya adalah; berdoa, bersyukur, instrospeksi
diri, dan berimajinasi secara kreatif
Mampu berdialog dengan diri sendiri, menunjukkan bahwa berarti kita mampu
mengenali diri kita. Dengan begitu kita dapat belajar bagaimana kita bisa
mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan
kita.
·
Komunikasi
Antarpribadi (interpersonal communication)
Komunikasi Antarpribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan
antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa
umpan balik.
Komunikasi antarpribadi dinilai lebih ampuh dibandingkan dengan komunikasi
intrapribadi, sebab kegitan komunikasi antarpribadi memiliki keampuhan dalam
mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan.
Menurut sifatnya komunikasi antarpribadi diklasifikasikan menjadi dua
jenis:
1) Komunikasi diadik, yaitu komunikasi yang
berlangsung antara dua orang.
2) Komunikasi triadik, yaitu komunikasi yang
pelakunya terdiri dari tiga orang, satu orang sebagai komunikator dan dua orang
lagi sebagai komunikan.
Dalam komunikasi antar personal, diperlukannya keterampilan khusus dalam
upaya meningkatkan efektivitas dari kegitan komunikasi tersebut. Dalam hal ini
Kris Cole pada tahun 2005 merinci inti dari keterampilan komunikasi antar
personal, meliputi:
·
Komunikasi yang jelas. Gagasan cemerlang dan
instruksi-instruksi penting dari seseorang menjadi percuma kalau tidak dipahami
orang lain. Sementara itu lebih dari 75 persen waktu kita dialokasikan untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Karena itu keterampilan komunikasi antar
personal menjadi sangat penting.
·
Asertiv dan empati. Kita bekerja dengan dan
atau melalui orang lain. Jadi setiap pernyataannya harus mudah dipahami dan
dimengerti orang lain seperti juga dia mampu melihat sesuatu dari pikiran
atau pandangan orang lain tersebut.
·
Integritas. Ciri-ciri orang yang memiliki
keterampilan komunikasi antar personal biasanya bekerja dengan jujur dan
menghargai orang lain, yang berpegang pada etika, dan sistem nilai. Orang-orang
dengan integritas tinggi melakukan sesuatu sejalan dengan yang mereka katakan.
Satunya kata dengan perbuatan, menghindari kecurangan, dan membangun kejujuran.
”Say what they mean and mean what they say”.
·
Mendorong dan memotivasi. Kemampuan seseorang
dalam mendorong dan memotivasi serta meningkatkan semangat orang lain dalam mencapai
hasil terbaik. Sesuatu yang terbaik adalah aset yang tinggi nilainya.
·
Respek pada orang lain. Kita harus menghormati
orang lain dalam hal perasaan, gagasan, aspirasi, dan kontribusi untuk
organisasi dan luar organisasi.
Mampu sebagai pemain tim dan bekerjasama
secara efektif. Seseorang yang mampu bekerja sama dengan orang lain
secara kooperatif di dalam organisasi dan luar organisasi.
2.2.2.
Komunikasi publik
Komunikasi publik merupakan suatu
komunikasi yang dilakukan di depan banyak orang. Dalam komunikasi publik pesan
yang disampaikan dapat berupa suatu informasi, ajakan, gagasan. Sarananya, bisa
media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi demonstrasi,
blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di website/blog, e-mail, milis,
SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun yang bisa menjangkau
publik. Yang pasti, Komunikasi Publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan
dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien. Komunikasi
publik sering juga disebut dengan komunikasi massa. Namun, komunikasi publik memiliki makna yang lebih
luas dibanding dengan komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan komunikasi yang lebih spesifik,
yaitu suatu komunikasi yang menggunakan suatu media dalam menyampaikan
pesannya.
Ciri-ciri komunikasi publik
·
Satu pihak (pendengar ) cenderung lebih pasif.
·
Interaksi antara sumber dan penerima terbatas
·
Umpan balik yang diberikan terbatas
·
Dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium,
tempat ibadah.
·
Dihadiri oleh sejumlah besar orang
·
Biasanya telah direncanakan
·
Sering bertujuan untuk memberikan penerangan,
menghibur, memberikan penghormatan dan membujuk
Ciri-ciri Komunikasi Massa
·
Sifat pesan terbuka
·
Khalayak variatif baik dari segi usia,agama, suku,
pekerjaan maupun dari segi kebutuhan
·
Sumber dan penerima dihubungakan oleh saluran yang
diproses secara mekanik
·
Sumber merupakan suatu lembaga atau institusi
·
Komunikasi berlangsung satu arah
·
Umpan balik lambat (tertunda) dan sangat terbatas.
Dengan kemajuan teknologi, saat ini sudag lebih dapat teratasi
·
Sifat penyebaran pesan yang berlansung cepat dan
serempak serta luas mampu mengatasi jarak dan waktu. Dapat bertahan lama bila
didokumentasikan
·
Dari segi ekonomi biaya untuk memproduksi komunikasi
massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja yang relatif banyak
untuk mengelolanya
2.3.
Macam-macam
media komunikasi public beserta kelebihan dan kekurangannya
2.3.1.
Fiber optic
Kelebihan:
·
Berkemampuan membawa lebih banyak informasi dan
mengantarkan informasi dengan lebih akurat dibandingkan dengan kabel tembaga
dan kabel coaxial.
·
Kabel fiber optic mendukung data rate yang lebih
besar, jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel coaxial, sehingga menjadikannya
ideal untuk transmisi serial data digital.
·
Kebal terhadap segala jenis interferensi,
termasuk kilat, dan tidak bersifat mengantarkan listrik. Sehingga tidak
berpengaruh terhadap tegangan listrik, tidak seperti kabel tembaga yang bisa
lossing data karena pengaruh tegangan listrik.
·
Sebagai dasarnya seratnya dibuat dari kaca,
tidak dipengaruhi oleh korosi dan tidak berpengaruh pada zat kimia, sehingga
tidak tidak akan rusak kecuali kimia pada konsentrasi tertentu.
·
Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka
tidak ada kemungkinan ada percikan api bila serat atau kabel tersebut putus.
Selain itu juga tidak menyebabkan tegangan listrik dalam proses perbaikannya
bila ada kerusakan
·
Kabel fiber optic tidak terpengaruh oleh cuaca.
·
Kabel fiber optic walaupun memiliki banyak serat
pada satu kabel namun bila dibandingkan terhadap kabel coaxial dan kabel
tembaga akan lebih kecil dan lebih bercahaya bila diisi dengan muatan informasi
yang sama. Lebih mudah dalam penanganan dan pemasangannya.
·
Kabel fiber optic lebih aman digunakan dalam
sistem komunikasi, sebab lebih susah disadap namun mudah di-monitor. Bila ada
gangguan pada kabel – ada yang menyadap sistem – maka muatan informasi yang
dikirim akan jauh berkurang sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat
ditangani.
Kekurangan:
·
Biaya yang mahal untuk peralatannya.
·
Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan
sebaliknya yang rumit.
·
Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian
dan pemasangannya.
·
Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang
ahli di bidang ini.
·
Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak
menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat
pembangkit listrik eksternal.
· Bisa
menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.
2.3.2.
WLAN
Kelebihan:
·
Mobilitas dan Produktivitas Tinggi, WLAN
memungkinkan client untuk mengakses informasi secara realtime sepanjang masih
dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas.
Pengguna bisa melakukan kerja dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam
coverage area WLAN.
·
Kemudahan dan kecepatan instalasi, karena
infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat
dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada dinding atau lantai.
·
Fleksibel, dengan teknologi WLAN sangat
memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit
dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar, ditempat yang tidak tersedia
insfrastruktur kabel.
·
Menurunkan biaya kepemilikan, dengan satu access
point sudah bisa mencakup seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup
stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel)
Kekurangan :
·
Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat
dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika
sehingga dapat menekan biaya jaringan),
·
Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio
seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini
dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread
spectrum dll),
·
kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan
spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan
dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread
spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang terjamin (kelemahan
ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum)
2.3.3.
Coaxial
Kelebihan:
·
hampir tidak terpengaruh noise
·
harga relatif murah
Kekurangan:
·
penggunaannya mudah dibajak
·
thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa
jenis ruang
2.3.4.
Twisted pair
Kelebihan :
·
harga relatif paling murah di antara kabel
jaringan lainnya
·
mudah dalam membangun instalasi
Kekurangan :
·
jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan
transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
·
mudah terpengaruh noise (gangguan)
2.3.5.
Layanan internet
Kelebihan :
·
Bahkan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah
di mana internet dial up tidak mungkin mungkin dapat menggunakan kecepatan
tinggi layanan internet satelit
·
Satelit layanan Internet terjangkau-sering lebih
murah daripada jenis lainnya koneksi internet kecepatan tinggi
·
Satelit layanan internet tersedia di mana-mana
di Continental Amerika Serikat.
·
Kecepatan koneksi berkecepatan tinggi layanan
internet satelit jauh lebih cepat daripada dial up.
·
Ada hampir tidak ada batas maksimal upload dan
download dari internet karena terdapat begitu banyak titik kontak.
2.4.
Komunikasi Radio Antar Penduduk
Kegiatan radio amatir
adalah kegiatan latih diri saling berkomunikasi dan penyelidikan-penyelidikan teknik
yang diselenggarakan oleh para amatir radio.
Organisasi
yang merupakan wadah resmi bagi anggota Amatir Radio di Indonesia adalah Organisasi Amatir
Radio Indonesia (ORARI). Komunikasi
Radio Antar Penduduk (KRAP) adalah Komunikasi Radio yang menggunakan pita frekuensi radio
yang telah ditentukan secara khusus untuk
penyelenggaraan
KRAP dalam wilayah Republik lndonesia. KRAP termasuk jenis penyelenggaraan
telekomunikasi khusus untuk keperluan sendiri yang dimaksudkan untuk menampung potensi
aspirasi masyarakat yang ingin menggunakan
komunikasi radio antar penduduk. Organisasi yang merupakan wadah resmi bagi pemiliki izin
komunikasi radio antar penduduk adalah Radio
Antar
Penduduk Indonesia (RAPI).
Radio amatir
adalah komunikasi dua arah melalui radio dengan status amatir yang telah
diakui. Kegiatan Amatir Radio adalah kegiatan melatih diri dengan saling komunikasi
dan penyelidikan teknik radio yang diselenggarakan oleh para amatir radio. Para
amatir radio merupakan orang yang memiliki hobi dan bakat dibidang teknik
elektronika radio dan komunikasi tanpa maksud komersial. Selain itu para amatir
radio menggunakan radio amatirisme sebagai wadah dengan tujuan pribadi tanpa
mencari keuntungan keuangan serta mendapat izin untuk mengoperasikan pesawat
amatir radio. Makna amatir itu adalah seseorang yang menekuni suatu hobi tanpa
dibayar, ia tidak dibayar untuk melakukan komunikasi, mempelajari lebih dalam
lagi di bidang itu, dan tidak dibayar demi kepuasan dan kesenangan hatinya
sendiri.
Dalam komunikasi radio, ada satu kanal gelombang
yang digunakan untuk mengirimkan dan menerima sinyal radio secara bergantian. Jika
ada dua orang yang mengirimkan sinyal secara bersamaan, maka sinyal yang lebih
kuat akan menutup sinyal yang lebih lemah. Atau jika dua sinyal itu sama kuat,
maka justru kedua sinyal tidak akan terdengar oleh orang lain. Hal inilah yang
dilakukan oleh orang yang ngejam. Dia akan terus-menerus memencet tombol PTT (Push To Talk) sehingga orang lain tidak punya kesempatan untuk berbicara.
Pada tahun
1980-an, komunikasi via radio ini mengalami masa keemasan. Anak-anak muda saat
itu merasa bangga jika bisa menggenggam pesawat CB (Citizen Band). Mereka
cuap-cuap di udara bersama-sama. Jika ingin mengobrol lebih intensif, maka
biasanya seseorang mengajak orang lain untuk “mojok.” Maksudnya beralih ke
frekuensi lain dan mengobrol hanya berdua di sana. Farid Hardja merekam
fenomena ini dengan menciptakan lagu “Bercinta
di Udara” dibawakan oleh Warkop.
Seiring kemajuan
teknologi komunikasi, maka karisma ngebrik ini mulai meredup. Banyak orang
beralih ke HP yang jangkauannya lebih luas, lebih privat, lebih praktis dan
harganya pun semakin murah. Meski begitu, perangkat komunikasi radio ini tidak
lantas menjadi mati. Ternyata masih ada komunitas dan kelompok masyarakat
tertentu yang masih memanfaatkan kelebihan perangkat ini. Yang paling banyak
adalah komunitas relawan tanggap bencana. Ada keunggulan komunikasi radio yang
belum tergantikan. Keunggulannya adalah:
1. Tidak membutuhkan pulsa.
Sepanjang setrum baterai masih ada atau masih ada sambungan listrik, maka komunikasi via radio tidak dibatasi waktu.
2. Bersifat serentak. Jika HP hanya
menghubungkan 2 perangkat (atau 3 jika conference call), maka komunikasi radio
bisa menghubungkan banyak perangkat dalam waktu bersamaan. Dengan sekali pencet
PTT, maka kita bisa mengirimkan pesan ke semua pemegang perangkat radio yang
memonitor.
3. Tidak tergantung pada BTS dan traffic seluler. Saat gempa
mengguncang Jogja dan Jateng tahun 2006, ada banyak menara BTS yang roboh
sehingga relawan kesulitan berkomunikasi via HP. Atau jika menara BTS masih
berdiri, lalu lintas komunikasi seluler ini melonjak tinggi sehingga pengguna
sulit untuk menghubungi atau dihubungi. Kiriman SMS juga terlambat. Hambatan
ini bisa dihindari dengan radio komunikasi.
Di samping kelebihan, komunikasi
via radio juga memiliki sejumlah keterbatasan:
1. Rentan terhadap gangguan.
Seperti uraian di atas, komunikasi radio mudah sekali diganggu baik itu secara
sengaja atau tidak sengaja (tertimpa luberan sinyal atau sering disebut kena spleteran).
2. Mudah dikuping. Untuk
pembicaraan yang bersifat rahasia maka komunikasi radio ini bisa didengarkan
oleh orang lain.
3. Agak ribet. Pengguna harus
belajar mengenali fasilitas yang terdapat pada perangkatnya supaya bisa
digunakan maksimal. Jika ingin memperluas jangkauan, pengguna bisa menambah
antene luar. Akan tetapi supaya hasilnya bagus, ada rumus-rumus tertentu yang
harus dihitung. Misalnya berapa panjang kabel dan tinggi antena.
Seiring
dengan kemajuan teknologi, komuniasi via radio sekarang sudah bisa digunakan
untuk komunikasi data. Jika disambungkan dengan komputer, pesawat rig bisa
digunakan untuk mengirimkan file.
Lebih jauh lagi, pesawat radio juga sudah coba
dikonvergensikan dengan internet. Menggunakan jaringan internet, yang disebut
Gateway, komunikasi dengan HT/Rig bisa menjangkau luar pulau yang jaraknya
ribuan kilometer. Selain itu juga bisa diintegrasikan dengan perangkat telepon
kabel dan nir kabel (HP). Dengan tambahan perangkat tertentu, maka pengguna
telepon atau HP bisa menghubungi pemegang HT/Rig. Aplikasi ini sangat berguna
di kalangan kepolisian, militer, pelayaran, penerbangan dan tanggap bencana.
2.4.1.
Organisasi Radio Antar Penduduk
Berikut adalah
beberapa organisasi radio antar penduduk yang ada di indonesia
2.4.1.1.
Radio Antar Penduduk Indonesia
Radio Antar Penduduk Indonesia (disingkat RAPI) adalah sebuah
organisasi sosial nirlaba di Indonesia yang beranggotakan pengguna perangkat radio
komunikasi.
Sesuai dengan namanya, anggota RAPI
menggunakan perangkat radionya untuk berkomunikasi dengan sesama anggota
masyarakat lainnya. Sebagai dasar verifikasi identitas pengguna
perangkat radio digunakan call sign JZ (baca: Juliet Zulu) untuk semua
anggotanya tanpa pembedaan hirarki.
KRAP atau Komunikasi Radio Antar
Penduduk adalah komunikasi radio yang pada awalnya menggunakan band frekuensi
26.968 - 27.405 MHz yang di negara asalnya Amerika Serikat terkenal dengan nama Citizen Band
Radio (CB). Sejak tahun 1958, di Amerika,
secara resmi radio CB telah dilegalisir penggunaannya sebagai alat komunikasi
radio antar penduduk, sebagai organisasi pengelolanya adalah Federal Communication Commission (FCC) yang bertugas mengendalikan dan
membina serta membina para penggemarnya yang semakin banyak.
Mulai era tahun 70-an penggunaan CB
merambah bumi Nusantara dan terus berkembang walaupun
penggunaannya masih belum terkendali karena belum ada ketentuan yang
mengaturnya.
Kebijakan
pemerintah melalui Menteri Perhubungan telah menetapkan SK MENHUB RI No.
S1.11/HKn 501/Phb-80 tanggal 6 Oktober 1980 tentang perijinan penggunaan
radio antar penduduk, yang pelaksanaannya diatur melalui SK Dirjen Postel
No. 125/Dirjen/1980 yang menetapkan Keputusan tentang Pendirian dan
Pengangkatanpengurus Pusat Organisasi Radio Antar Penduduk, tertanggal 10
Nopember 1980. Untuk pelaksanaan keputusan diperlukan suatu organisasi yang
bertugas membantu pemerintah dalam pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar
Penduduk (KRAP).
Pada tanggal 31 Oktober 1980 Ditjen Postel
menunjuk Team Formatur dengan surat No. 6356/OT.002/Disfrek/80, dengan tugass
untuk membentuk Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia yang mempunyai
kepentingan pengelolaan, pembinaan dan pengendalian komunikasi radio antar
penduduk.
RAPI
bukanlah Radio Amatir Penduduk Indonesia, sehingga tata cara dan penggunaannya
sangat berbeda dengan Amatir Radio yang merupakan komunitas eksperimen seluruh
dunia, RAPI hanya diijinkan berkomunikasi dengan sesama penduduk di Indonesia
dengan batasan-batasan yang tidak dimiliki oleh Amatir, akan tetapi sejauh ini
terjadi pergeseran pada tatanan sebagian anggota RAPI, dimana beberapa anggota
mencoba membawa berbagai akitivitas yang ada di Amatir Radio kedalam kegiatan
RAPI.
Praktis hal ini tidak selamanya sesuai prosedur dan tidak selamanya sesuai aturan dan peraturan. Adopsi sebuah kegiatan tidak semuanya dibenarkan, akan tetapi hal ini seperli air mengalir begitu saja, sehingga bagi anggota yang awam menganggap hal ini merupakan hal biasa. Jika hal ini tidak disosialisasikan dikawatirkan akan terjadi kondisi yang bias, sehingga akan muncul anggapan yang sama antara ORARI dan RAPI.
Jika
operating prosedur tidak ditaati, maka dapat dipastikan negara Indonesia bisa
dianggap pengganggu frekuensi, hal ini sudah sering terdengar bahwa Indonesia
merupakan salah satu negara di di Asia yang banyak penyalahgunaan alokasi
frekuensi, sehingga beberapa kali IARU (Iternational Amateur Radio Union)
memperingatkan Pemerintah Indonesia. seperti penggunaan frekuensi VHF, hal ini
tidak diatur di International Radio Regulation, akan tetapi hanya merupakan
kebijakan Pemerintah Indonesia, dan perangkat yang digunakan juga harus sesuai
yang terkandung dalam Peraturan Menteri, yaitu dengan Channel List.
Namun
dmikian, hingga saat ini sebagian besar anggota RAPI banyak yang menggunakan
perangkat yang sebetulnya hanya dikhususkan bagi Amatir Radio.
2.4.1.2. Organisasi Amatir Radio Indonesia
Organisasi
Amatir Radio Indonesia, disingkat ORARI, adalah satu-satunya wadah bagi amatir
radio di Indonesia. Organisasi ini resmi berdiri pada 9 Juli 1968 atas dasar
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1967. Hingga tahun 2006, ORARI telah
memiliki 31 ORARI Daerah dan 367 ORARI Lokal yang tersebar diseluruh pelosok
Indonesia. Detail terbentuknya ORARI dapat dibaca pada Sejarah ORARI
ORARI adalah bagian dari International Amateur Radio Union
(IARU) yang merupakan Organisasi Amatir Radio Dunia, karena kegiatan Amatir
Radio adalah berskala Internasional.
Ketentuan yang mengatur kegiatan Amatir Radio diatur pula dalam
Radio Regulation yang di keluarkan oleh International Telecommunication Union
(ITU)
Amatir Radio adalah setiap orang yang mempunyai hobi dalam
bidang Teknik elektronika radio dan komunikasi serta secara sukarela bersedia
mengabdi kepada bangsa dan masyarakat.
Para amatir radio sedunia sadar bahwa kegiatan ini harus
dilakukan secara tertib dan benar menurut kaidah hidup manusia dan peraturan
yang berlaku secara internasional dan nasional oleh karena itu dalam melakukan
kegiatannya mereka mempunyai dan berlandaskan KODE ETIK AMATIR RADIO.
Sejak keberadaannya di Indonesia diawal tahun 1925, Amatir radio
Indonesia telah banyak membaktikan diri kepada bangsa, baik sebagai media
perjuangan mempersiapkan dan merebut serta mengisi kemerdekaan, maupun
memberikan konstribusi pemikiran dan gagasan baik yang bersifat teknik maupun
regulasi serta melakukan operasi penanggulangan bencana serta dukungan
komunikasi bukan dalam keadaan bencana.
Tingkat Kecakapan Amatir Radio
• Pemula
• Siaga
• Penggalang
• Penegak
Kegiatan Amatir Radio
• ARC, Amatir Radio Club, perkumpulan amatir radio biasanya
dibawah lokal ORARI.
• ARES, Amateur Radio Emergency Service, bantuan komunikasi pada
saat bencana.
• Contest, pertandingan berkomunikasi radio
• DX, komunikasi jarak jauh antar benua
• DX-pedition, expedisi / perjalanan ke tempat langka &
beroperasi dari sana.
• Field Day, bekerja di lapangan dengan peralatan minimal.
• Fox Hunting, lomba mencari pemancar gelap.
• Net, cek-in / absen secara periodik, biasanya setiap hari pada
jam tertentu.
• QRP, bekerja dengan daya kecil biasanya sekitar 1-5Watt saja.
• QSL Card, pertukaran kartu tanda pernah berkomunikasi
• Special Event Station, stasiun yang di operasikan pada acara /
event khusus.
• CORE (Communication and Rescue) ORARI, adalah program kegiatan
yang dikembangkan sebagai bentuk kepedulian ORARI dalam menghadapi situasi
kebencanaan, dan kedaruratan yang terjadi.
Teknik Radio
Ada beberapa teknik radio yang sering dipelajari oleh seorang
amatir radio, seperti,
• Teknik Antenna
• Teknik Membuat Pemancar Sendiri (Homebrew)
• Teknik Gelombang Mikro (microwave)
• Teknik Komunikasi kode Morse (Continous Wave)
• Teknik Komunikasi Satelit (Amatir Satelit)
-
Teknik Komunikasi melalui
Bulan sebagai satelit pasif Earth Moon Earth (EME)
• Teknik Modulasi
• Teknik Televisi Amatir
-
Slow Scan TV (SSTV)
-
Fast Scan TV
• Teknik Komunikasi Digital
-
Radio Teletype (RTTY)
-
Radio Paket
-
Jaringan Data Kecepatan
Tinggi di 2.4GHz & 5.8GHz.
-
PSK31
•
Propagasi Radio
• Teknik jaringan komputer / Internet di kenal sebagai AMPRNet,
menggunakan domain .ampr.org dan keluarga IP address 44.132.x.x.
Koordinator AMPRNet Indonesia adalah Onno W. Purbo, YC0MLC.
2.4.2. Alat Dan Perangkat Komunikasi Radio Antar
Penduduk
banyak sekali
macam-macam alat yang digunakan untuk komunikasi radio antar penduduk,
diantaranya seperti telpon, telpon genggam, walkie talkie, interkom, dll.
a.
Interkom
Interkom merupakan kepanjangan dari intercommunication
device atau peralatan komunikasi internal. Interkom merupakan sebuah sistem
komunikasi elektronik yang ditujukan untuk pembicaraan,
pengumuman, atau proses komunikasi yang terbatas. Interkom sering disebut juga interphone
atau intertelepon. Interkom tersambung melalui kabel yang disebut kabel Beudrat.
Kabel ini berfungsi untuk menyalurkan suara dari pesawat interkom yang satu ke pesawat interkom lainnya. Interkom bisa digabungkan dengan alat
komunikasi lainnya seperti telepon, telepon genggam, walkie-talkie
atau sejenis alat yang sistemnya serupa memiliki hubungan dengan listrik.
Interkom juga dapat berupa perpaduan mikrofon, dan sebuah papan pengawas. Orang-orang yang bekerja
langsung di lapangan biasanya menggunakan alat untuk berkomuniksai satu sama
lain. Alat ini dikenal dengan nama handy talkie (HT) yang didalamnya terdapat
interkom.
Sistem interkom
pembawa daya berkomunikasi dengan menggunakan frekuensi FM yang sangat rendah
melalui tegangan 110 volt
kabel penambah daya. Unit ini rentan terhadap gangguan bagian dalam dan luar
rumah, seperti dengungan, dan audio yang lemah. Sinyal pada interkom tidak mampu melewati tegangan sebesar 220 volt dan malah
membagi tegangan tersebut menjadi 2 aliran yang bertegangan masing-masing 110
volt.
b.
Handheld Transceiver
Handheld Transceiver (HT) merupakan
jenis radio komunikasi yang harganya paling terjangkau. Dengan bentuk yang
kecil dan ringan, radio ini dapat dibawa-bawa kemana-mana dengan mudah.
Biasanya radio ini bekerja pada frekuensi 144 MHz, walaupun ada juga yang
bekerja di dua frekuensi, yaitu 144 MHz dan 430 MHz. HT biasanya memiliki daya
pancar 0,5 Watt sampai dengan 1 Watt.
Untuk menjangkau jarak dalam kota
sekitar 5-10 km dapat dilakukan dengan di bantu antenna external (luar).
Antenna yagi akan sangat menolong pada jarak agak jauh.
Contoh dalam gambar
adalah HT Icom IC-2N yang banyak digunakan dalam komunikasi radio paket. HT
Icom IC-2N ini merupakan pesawat radio yang paling terjangkau dan paling mudah
diperoleh, baik dalam bentuk baru maupun dalam bentuk bekas / second hand.
IC-2N cukup cukup tahan banting dalam kondisi operasi yang cukup buruk.
c. VHF Mobile
Transceiver (Rig VHF)
Rig merupakan sebutan bagi radio yang
tidak dapat dibawa-bawa, namun dapat ditempatkan di suatu ruangan atau di
mobil. Rig VHF memiliki frekuensi yang sama dengan HT, tetapi yang
membedakannya adalah daya pancar yang dimilikinya, yaitu berkisar antara 30
Watt sampai dengan 100 Watt. Daya pancar sebesar ini membuat jarak jangkauan
pancar rig ini bisa mencapai 50 km line-of-sight.
d. HF Mobile
Transceiver (Rig HF)
Rig HF bekerja pada frekuensi HF (atau
bagi orang awam sering dikenal sebagai SW). Dengan daya 50 Watt sampai dengan
250 Watt, rig ini dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang berada
500 km sampai dengan ribuah km jauhnya dari kita. Masalah utama di frekuensi HF
adalah tinggi-nya noise sehingga diperlukan teknik dan kesabaran yang lebih
tinggi untuk komunikasi data / internet. Bagi pembaca yang penasaran dapat
memonitor frekuensi 7.030 MHz LSB tempat kami mengoperasikan gateway radio
paket di HF bagi rekan-rekan amatir seluruh Indonesia.
e. Antena
Setiap alat komunikasi wireless,
seperti TV atau radio harus menggunakan antenna. Antena digunakan untuk melepas
sinyal listrik dari radio menjadi medan elektromagnetik ke ruang bebas bila
digunakan sebagai antena pemancar, dan sebaliknya bila digunakan sebagai antena
penerima.
Untuk komunikasi lokal biasanya digunakan antenna yang bentuknya vertikal. Sedang untuk komunikasi jarak jauh dibutuhkan antenna yang dapat mengarahkan sinyal radio tersebut ke tujuan yang jauh, biasanya digunakan antenna yagi. Tampak pada gambar adalah antenna vertikal yang digunakan pada band VHF.
Pada gambar selanjutnya adalah peralatan antenna yagi di band VHF & UHF di atas tower yang dimiliki oleh Amatir Radio Club ITB. Antenna yagi digunakan untuk komunikasi jarak jauh supaya sinyal radio lebih terarah. Dalam contoh gambar ini, antenna yagi tampak mengarah ke atas (ke langit) karena memang antenna ini digunakan untuk komunikasi data paket radio dengan satelit amatir radio yang mengorbit pada ketinggian 900 km di atas permukaan bumi.
2.4.3. Alokasi Frekuensi Radio Antar Penduduk
Frekuensi
Kerja RAPI
Radio Antar
Penduduk Indonesia telah mendapatkan alokasi frekuensi dalam peruntukannya
sesuai dengan PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: 34
/PER/M.KOMINFO/ B /2009 tentang PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI RADIO ANTAR PENDUDUK
yang mengatur bagaimana tata laksana pendirian stasiun KRAP. Untuk RAPI
Frekuensi yang digunakan adalah:
1. High Frekuensi (HF)
|
:
|
26.960 s/d 27.410 MHz
|
2. Very High Frekuensi (VHF)
|
:
|
142.000 MHz sampai dengan 143.600
MHz dengan spasi alur 20 KHz |
3. Pancar Ulang
|
:
|
RX : 142,000 MHz dan 142,025 MHz
|
TX : 143,550 MHz dan 143,575 MHz
|
Frekuensi
Kerja ORARI
ORARI alokasi frekuensinya lebih banyak (tersedia di sepanjang
spektrum frekuensi radio); jangkauan komunikasi internasional; diizinkan
menggunakan seluruh moda komunikasi yang tersedia (telegrafi, telefoni,
digital, image hingga terrestrial); dan boleh menggunakan semua jenis antena
yang ada.
Pembagian dan
penggunaan band frekuensi amatir radio sebagai berikut :
No. BAND FREKUENSI, SEGMEN DAN PENGGUNAANNYA KELAS EMISI DAN LEBAR BAND MAX
1.
MF
- 160 METER
1,8 -
2
CW
1,830
|
- 1,835
|
CW
|
DX
|
WINDOW
|
200HA1A
|
200HA1B
|
2K20A2A
|
1,835
|
- 1,850
|
PHONE
|
DX
|
WINDOW
|
2K20A2B
|
3K00H3E
|
3K00J3E
|
1,850
|
- 2
|
PHONE
|
|
|
3K00R3E
|
6K00A3E
|
|
Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak.
2.
|
HF -
3,5
|
80 METER
- 3,9
|
CW
|
|
||||
|
3,5
|
- 3,510
|
CW
|
DX
|
WINDOW
|
200HA1A
|
200HA1B
|
2K20A2A
|
|
3,535
|
- 3,775
|
PHONE
|
|
|
2K20A2B
|
6K00A3E
|
3K00H3E
|
|
3,775
|
- 3,805
|
PHONE
|
DX
|
WINDOW
|
6K00J3E
|
3K00R3E
|
|
|
3,805
|
- 3,9
|
PHONE
|
|
|
|
|
|
3,830 ORARI NET
Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak.
3. HF - 40 METER
7
|
- 7,1
|
CW
|
|
200HA1A
|
200HA1B
|
1K20F1A
|
7,025
|
- 7,040
|
DATA
|
|
1K20F1B
|
1K20F2B
|
1K20G1B
|
7,040
|
- 7,080
|
PHONE
|
|
1K20G2B
|
2K20A2A
|
2K20A2B
|
7,080
|
- 7,1
|
PHONE
|
DX WINDOW
|
3K00H3E
|
3K00J3E
|
3K00R3E
|
|
7,055
|
ORARI
|
NET
|
6K00A3E
|
16K0F2A
|
16K0F2B
|
|
|
|
|
16K0G1B
|
16K0G2B
|
|
Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak.
4.
|
HF -
|
30
|
METER
|
|
|||||
|
10,1
|
-
|
10,15
|
CW
|
|
|
200HA1A
|
200HA1B
|
1K20F1A
|
|
10,140
|
-
|
10,150
|
DATA
|
|
|
1K20F1B
|
1K20F2B
|
2K20G1B
|
|
|
|
10,150
|
RTTY
|
CALL
|
FREQ
|
2K20G2B
|
2K20A2A
|
2K20A2B
|
Band ini hanya untuk tingkat Penegak.
5. HF - 20 METER
14
|
- 14,35
|
CW
|
|
200HA1A
|
200HA1B
|
1K20F1A
|
14,070
|
- 14,112
|
DATA
|
|
1K20F1B
|
1K20F2B
|
1K20G1B
|
14,112
|
- 14,350
|
PHONE
|
|
1K20G2B
|
2K20A2A
|
2K20A2B
|
|
14,100
|
INT'L
|
BEACON
|
3K00H3E
|
3K00J3E
|
3K00R3E
|
|
14,150
|
INT'L
|
SSTV
|
6K00A3E
|
|
|
Band ini hanya untuk tingkat Penegak.
6.
HF
-
17 METER
18,068
|
- 18,168 CW
|
200HA1A
|
200HA1B
|
1K20F1A
|
18,100
|
- 18,110 DATA
|
1K20F1B
|
1K20F2B
|
1K20G1B
|
18,110 18,168
PHONE
Band ini hanya untuk tingkat Penegak.
7. HF - 15 METER
21
|
- 21,450
|
CW
|
|
||
21,070
|
- 21,150
|
DATA
|
200HA1A
|
200HA1B
|
1K20F1A
|
21,150
|
- 21,450
|
PHONE
|
1K20F1B
|
1K20F2B
|
1K20G1B
|
|
21,090
|
RTTY CALL FREQ
|
1K20G2B
|
2K20A2A
|
2K20A2B
|
|
21,150
|
INT'L BEACON
|
3K00H3E
|
3K00J3E
|
6K00R3E
|
|
21,340
|
INT'L SSTV
|
6K00A3E
|
16K0F2A
|
16K0F2B
|
|
21,350
|
ORARI NET
|
16K0G1B
|
16K0G2B
|
|
Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak.
8. HF - 12 METER
24,890
|
- 24,990
|
CW
|
200HA1A
|
200HA1B
|
1K20F1A
|
24,920
|
- 24,930
|
DATA
|
1K20F1B
|
1K20F2B
|
1K20G1B
|
24,930
|
- 24,990
|
PHONE
|
1K20G2B
3K00H3E
|
2K20A2A
3K00J3E
|
2K20A2B
6K00R3E
|
Band ini hanya untuk tingkat Penegak.
9. HF
- 10 METER
28
|
- 28,700
|
CW
|
|
||
28,050
|
- 28,150
|
DATA
|
200HA1A
|
200HA1B
|
1K20F1A
|
28,150
|
- 28,300
|
INT'L BEACON
|
1K20F1B
|
1K20F2B
|
1K20G1B
|
28,300
|
- 29,300
|
PHONE
|
1K20G2B
|
2K20A2A
|
2K20A2B
|
29,300
|
- 29,510
|
SATELLITE
|
3K00H3E
|
3K00J3E
|
3K00R3E
|
29,510
|
- 29,580
|
REPEATER INPUT
|
6K00A3E
|
16K0F2A
|
16K0F2B
|
29,580
|
- 29,620
|
FM SIMPLEX
|
16K0G1B
|
16K0G2B
|
16K0F3E
|
29,620
|
- 29,680
|
REPEATER OUTPUT
|
|
||
29,680
|
- 29,700
|
FM SIMPLEX
|
|||
|
28,090
|
RTTY CALL FREQ
|
|||
|
28,190
|
INT'L BEACON
|
|||
|
28,680
|
INT SSTV
|
|||
|
28,510
|
SATELLITE BEACON
|
Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak.
10.
VHF -
6 METER
50
|
- 54
|
CW
|
|
||
50
|
- 50,100
|
BEACON
|
200HA1A
|
200HA1B
|
1K20F1A
|
50,100
|
- 51
|
PHONE
|
1K20F1B
|
1K20F2B
|
1K20G1B
|
51
|
- 52
|
DATA
|
1K20G2B
|
2K20A2A
|
2K20A2B
|
52
|
- 54
|
PHONE
|
3K00H3E
|
3K00J3E
|
3K00R3E
|
|
|
|
6K00A3E
|
16K0F2A
|
16K0F2B
|
Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak.
11. VHF - 2 METER
144
|
- 148
|
CW
|
|
|||
144.000
|
- 144,100
|
E.M.E
|
|
200HA1A
|
200HA1B
|
1K20F1A
|
144,100
|
- 144,200
|
DATA
|
|
1K20F1B
|
1K20F2B
|
1K20G1B
|
144,200
|
- 144.280
|
EXPERIMENT
|
|
1K20G2B
|
2K20A2A
|
2K20A2B
|
144,280
|
- 144,380
|
SSB PHONE
|
|
3K00H3E
|
3K00J3E
|
3K00R3E
|
144,380
|
- 144,480
|
FM SIMPLEX
|
|
6K00A3E
|
16K0F2A
|
16K0F2B
|
|
145,000
|
CALL CHANNEL
|
|
16K0G1B
|
16K0G2B
|
16K0F3E
|
145,020
|
- 145,800
|
ORGANIZATION
|
USE
|
|
|
|
145,800
|
- 146,000
|
SATELLITE
|
|
|
|
|
146,020
|
- 146,280
|
REPEATER INPUT
|
||||
146,300
|
- 146,600
|
FM SIMPLEX
|
||||
146,620
|
- 146,880
|
REPEATER OUTPUT
|
||||
146,900
|
- 148,000
|
FM SIMPLEX
|
Band ini untuk semua tingkatan.
12. UHF - 0,70 METER
430
|
- 440
|
CW
|
|
|||
430.000
|
- 431,000
|
S.S.B
|
|
200HA1A
|
200HA1B
|
1K20F1A
|
431,000
|
- 432,000
|
DATA
|
|
1K20F1B
|
1K20F2B
|
1K20G1A
|
432,000
|
- 432,090
|
EME BEACON
|
|
1K20G2B
|
2K20A2A
|
2K20A2B
|
432,100
|
- 433,000
|
DATA
|
|
3K00H3E
|
3K00J3E
|
3K00R3E
|
433,020
|
- 433,320
|
REPEATER INPUT
|
|
6K00A3E
|
16K0F2A
|
16K0F2B
|
433,340
|
- 433,660
|
REPEATER OUTPUT
|
|
16K0G1B
|
16K0G2B
|
16K0F3E
|
433,680
|
- 433,800
|
FM SIMPLEX
|
|
|
||
433,820
|
- 434,000
|
REPEATER OUTPUT
|
|
|||
434,020
|
- 434,980
|
FM SIMPLEX
|
|
|||
435,000
|
- 438.000
|
SATELLITE
|
|
|||
438,020
|
- 438,320
|
REPEATER OUTPUT
|
|
|||
438,340
|
- 438,660
|
REPEATER INPUT
|
|
|||
438,680
|
- 439,000
|
AUXILARY REPEATER
|
LINK
|
|||
439,020
|
- 440.000
|
FM SIMPLEX
|
|
Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak.
13.
UHF
- 0,23 METER
1240
|
- 1246
|
REPEATER OUTPUT
|
|
|||
1246
|
- 1254
|
PHONE SIMPLEX
|
200HA1A
|
200HA1B
|
2K20A2A
|
|
1254
|
- 1260
|
REPEATER INPUT
|
2K20A2B
|
6K00A3E
|
3K00H3E
|
|
1260
|
- 1270
|
SATELLITE
|
6K00J3E
|
3K00R3E
|
16K0F3E
|
|
1270
|
- 1275
|
PHONE
|
|
|||
1275
|
- 1280
|
REPEATER INPUT
|
||||
1280
|
- 1285
|
FM SIMPLEX
|
||||
1285
|
- 1290
|
REPEATER OUTPUT
|
||||
1290
|
- 1298
|
DATA
|
||||
Band ini hanya untuk tingkat Pengalang dan Penegak.
14. UHF - 0,12 METER
2300
|
- 2450
|
CW
|
200HA1A
|
200HA1B
|
2K20A2A
|
2340
|
- 2450
|
PHONE
|
2K20A2B
|
6K00A3E
|
3K00H3E
|
|
|
|
6K00J3E
|
3K00R3E
|
16K0F3E
|
Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak.
15. S.H.F
3.300
|
- 3.500
|
MHz
|
AKAN
|
DITENTUKAN
|
KEMUDIAN
|
||||
5.650
|
- 5.680
|
MHz
|
AKAN
|
DITENTUKAN
|
KEMUDIAN
|
||||
10.000
|
- 10.500
|
MHz
|
AKAN
|
DITENTUKAN
|
KEMUDIAN
|
|
|
|
|
24.000
|
- 24.250
|
MHz
|
AKAN
|
DITENTUKAN
|
KEMUDIAN
|
|
|
|
|
16. E.H.F
|
|
|
|
|
|
|
47.000 - 47.200 MHz AKAN DITENTUKAN
75.500 - 81.000 MHz AKAN DITENTUKAN
142.000 - 149.000 MHz AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN
241.000 - 250.000 MHz AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN
Band ini hanya untuk tingkat Pengalang dan Penegak.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa
orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Telekomunikasi
adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui jarak yang jauh. Komunikasi
antar peduduk adalah komunikasi yang dilakukan oleh sesama penduduk baik secara
individual atau secara berkelompok dengan menggunakan media tertentu dan
dilakukan dengan jarak jauh.
Komunikasi Radio merupakan komunikasi yang menggunakan gelombang radio
sebagai media komunikasi. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari
komunikasi tersebut. Kegiatan radio amatir adalah kegiatan
latih diri saling berkomunikasi dan
penyelidikan-penyelidikan
teknik yang diselenggarakan oleh para amatir radio. Organisasi yang merupakan wadah
resmi bagi anggota Amatir Radio di
Indonesia
adalah Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Komunikasi
Radio Antar Penduduk (KRAP) adalah Komunikasi Radio yang menggunakan pita frekuensi radio
yang telah ditentukan secara khusus untuk
penyelenggaraan
KRAP dalam wilayah Republik lndonesia. KRAP termasuk jenis penyelenggaraan
telekomunikasi khusus untuk keperluan sendiri yang dimaksudkan untuk menampung potensi
aspirasi masyarakat yang ingin menggunakan
komunikasi radio antar penduduk. Organisasi yang merupakan wadah resmi bagi pemiliki izin
komunikasi radio antar penduduk adalah Radio
Antar
Penduduk Indonesia (RAPI).
3.2. Saran
Dari penjelasan diatas
ada saran yang ingin kami sampaikan, sebagai generasi penerus bangsa, sebaiknya kita lebih
belajar mengenal dengan seksama tentang komunikasi antar penduduk, karena
seiring dengan perkembangan teknologi berbagai macam media komunikasi
berkembang sangat pesat, salah satu diataranya adalah radio telekomunikasi agar kita
tidak ketinggalan dengan perkembangan teknologi sekarang ini. Sehingga peningkatan
belajar siswa semakin hari semakin menunjukkan hasil belajar yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
monggo