Rabu, 23 Desember 2015

Komunikasi Radio Antar Penduduk

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.          Pengertian komunikasi antar penduduk
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks di sini berarti semua factor di luar orang-orang yang berkomunikasi, yang terdiri dari; pertama, aspek yang bersifat fisik seperti iklim, cuaca, suhu, jumlah peserta komunikasi, alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan, dll. Kedua, aspek psikologis, seperti sikap, kecenderungan, emosi peserta komunikasi, dll. Ketiga, aspek social, seperti norma kelompok, karakteristik budaya, dll. Keempat, aspek waktu, yakni kapan komunikasi berlangsung.
Secara bahasa Telekomunikasi berasal dari kata Tele yang berarti jauh dan Komunikasi yang berarti proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem simbol bersama. Sehingga Telekomunikasi adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui jarak yang jauh.
Sedangkan Menurut Undang-undang  RI  no.36  tahun  1999  tentang Telekomunikasi, Telekomunikasi adalah setiap  pemancaran,  pengiriman,  dan  atau penerimaan  dari  setiap  informasi  dalam  bentuk  tanda-tanda,  isyarat,  tulisan, gambar,  suara,  dan  bunyi  melalui  sistem  kawat,  optik,  radio  atau  sistem elektromagnetik  lainnya.
Komunikasi antar peduduk adalah komunikasi yang dilakukan oleh sesama penduduk baik secara individual atau secara berkelompok dengan menggunakan media tertentu dan dilakukan dengan jarak jauh.



2.2.          Macam macam komunikasi antar penduduk
2.2.1.     Komunikasi pribadi
·          Komunikasi Pribadi/personal
Komunikasi pribadi (personal communication) adalah komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Tatanan komunikasi ini terdiri dari dua jenis, yaitu komunikasi intrapribadi dan komunikasi antarpribadi.
·          Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal communication)
Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang tersebut berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berdialog dan bertanya jawab dengan dirinya sendiri, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Biasanya Komunikasi intrapribadi berlangsung ketika seseorang melakukan kegitan perenungan, perencanaan dan penilaian kepada diri sendiri.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri sendiri diantaranya adalah; berdoa, bersyukur, instrospeksi diri, dan berimajinasi secara kreatif
Mampu berdialog dengan diri sendiri, menunjukkan bahwa berarti kita mampu mengenali diri kita. Dengan begitu kita dapat belajar bagaimana kita bisa mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita.
·          Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication)
Komunikasi Antarpribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa umpan balik.
Komunikasi antarpribadi dinilai lebih ampuh dibandingkan dengan komunikasi intrapribadi, sebab kegitan komunikasi antarpribadi memiliki keampuhan dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan.
Menurut sifatnya komunikasi antarpribadi diklasifikasikan menjadi dua jenis:
1)      Komunikasi diadik, yaitu komunikasi yang berlangsung antara dua orang.
2)      Komunikasi triadik, yaitu komunikasi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, satu orang sebagai komunikator dan dua orang lagi sebagai komunikan.
Dalam komunikasi antar personal, diperlukannya keterampilan khusus dalam upaya meningkatkan efektivitas dari kegitan komunikasi tersebut. Dalam hal ini Kris Cole pada tahun 2005 merinci inti dari keterampilan komunikasi antar personal, meliputi:
·      Komunikasi yang jelas. Gagasan cemerlang dan instruksi-instruksi penting dari seseorang menjadi percuma kalau tidak dipahami orang lain. Sementara itu lebih dari 75 persen waktu kita dialokasikan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Karena itu keterampilan komunikasi antar personal menjadi sangat penting.
·      Asertiv dan empati. Kita bekerja dengan dan atau melalui orang lain. Jadi setiap pernyataannya harus mudah dipahami dan dimengerti orang lain seperti juga  dia mampu melihat sesuatu dari pikiran atau pandangan orang lain tersebut.
·      Integritas. Ciri-ciri orang yang memiliki keterampilan komunikasi antar personal biasanya bekerja dengan jujur dan menghargai orang lain, yang berpegang pada etika, dan sistem nilai. Orang-orang dengan integritas tinggi melakukan sesuatu sejalan dengan yang mereka katakan. Satunya kata dengan perbuatan, menghindari kecurangan, dan membangun kejujuran. ”Say what they mean and mean what they say”.
·      Mendorong dan memotivasi. Kemampuan seseorang dalam mendorong dan memotivasi serta meningkatkan semangat orang lain dalam mencapai hasil terbaik. Sesuatu yang terbaik adalah aset yang tinggi nilainya.
·      Respek pada orang lain. Kita harus menghormati orang lain dalam hal perasaan, gagasan, aspirasi, dan kontribusi untuk organisasi dan luar organisasi.
Mampu sebagai pemain tim dan bekerjasama secara efektif. Seseorang yang mampu bekerja sama dengan orang lain secara kooperatif di dalam organisasi dan luar organisasi.

2.2.2.     Komunikasi publik
Komunikasi publik merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan banyak orang. Dalam komunikasi publik pesan yang disampaikan dapat berupa suatu informasi, ajakan, gagasan. Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun yang bisa menjangkau publik. Yang pasti, Komunikasi Publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien. Komunikasi publik sering juga disebut dengan komunikasi massa. Namun, komunikasi publik memiliki makna yang lebih luas dibanding dengan komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan komunikasi yang lebih spesifik, yaitu suatu komunikasi yang menggunakan suatu media dalam menyampaikan pesannya.

Ciri-ciri komunikasi publik
·         Satu pihak (pendengar ) cenderung lebih pasif.
·         Interaksi antara sumber dan penerima terbatas
·         Umpan balik yang diberikan terbatas
·         Dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium, tempat ibadah.
·         Dihadiri oleh sejumlah besar orang
·         Biasanya telah direncanakan
·         Sering bertujuan untuk memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan dan membujuk

Ciri-ciri Komunikasi Massa
·        Sifat pesan terbuka
·        Khalayak variatif baik dari segi usia,agama, suku, pekerjaan maupun dari segi kebutuhan
·        Sumber dan penerima dihubungakan oleh saluran yang diproses secara mekanik
·        Sumber merupakan suatu lembaga atau institusi
·        Komunikasi berlangsung satu arah
·        Umpan balik lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Dengan kemajuan teknologi, saat ini sudag lebih dapat teratasi
·        Sifat penyebaran pesan yang berlansung cepat dan serempak serta luas mampu mengatasi jarak dan waktu. Dapat bertahan lama bila didokumentasikan
·        Dari segi ekonomi biaya untuk memproduksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja yang relatif banyak untuk mengelolanya






2.3.          Macam-macam media komunikasi public beserta kelebihan dan kekurangannya
2.3.1.     Fiber optic
Kelebihan:
·       Berkemampuan membawa lebih banyak informasi dan mengantarkan informasi dengan lebih akurat dibandingkan dengan kabel tembaga dan kabel coaxial.
·       Kabel fiber optic mendukung data rate yang lebih besar, jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel coaxial, sehingga menjadikannya ideal untuk transmisi serial data digital.
·       Kebal terhadap segala jenis interferensi, termasuk kilat, dan tidak bersifat mengantarkan listrik. Sehingga tidak berpengaruh terhadap tegangan listrik, tidak seperti kabel tembaga yang bisa lossing data karena pengaruh tegangan listrik.
·       Sebagai dasarnya seratnya dibuat dari kaca, tidak dipengaruhi oleh korosi dan tidak berpengaruh pada zat kimia, sehingga tidak tidak akan rusak kecuali kimia pada konsentrasi tertentu.
·       Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada kemungkinan ada percikan api bila serat atau kabel tersebut putus. Selain itu juga tidak menyebabkan tegangan listrik dalam proses perbaikannya bila ada kerusakan
·       Kabel fiber optic tidak terpengaruh oleh cuaca.
·       Kabel fiber optic walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila dibandingkan terhadap kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih kecil dan lebih bercahaya bila diisi dengan muatan informasi yang sama. Lebih mudah dalam penanganan dan pemasangannya.
·       Kabel fiber optic lebih aman digunakan dalam sistem komunikasi, sebab lebih susah disadap namun mudah di-monitor. Bila ada gangguan pada kabel – ada yang menyadap sistem – maka muatan informasi yang dikirim akan jauh berkurang sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat ditangani.
Kekurangan:
·       Biaya yang mahal untuk peralatannya.
·       Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit.
·       Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya.
·       Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini.
·       Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
·       Bisa menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.

2.3.2.     WLAN
Kelebihan:
·       Mobilitas dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client untuk mengakses informasi secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area WLAN.
·       Kemudahan dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada dinding atau lantai.
·       Fleksibel, dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar, ditempat yang tidak tersedia insfrastruktur kabel.
·       Menurunkan biaya kepemilikan, dengan satu access point sudah bisa mencakup seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel)
Kekurangan :
·       Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan),
·       Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll),
·       kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum)
2.3.3.     Coaxial
Kelebihan:
·       hampir tidak terpengaruh noise
·       harga relatif murah
Kekurangan:
·       penggunaannya mudah dibajak
·       thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang

2.3.4.     Twisted pair
Kelebihan :
·       harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
·       mudah dalam membangun instalasi
Kekurangan :
·       jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
·       mudah terpengaruh noise (gangguan)

2.3.5.     Layanan internet
Kelebihan :
·       Bahkan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah di mana internet dial up tidak mungkin mungkin dapat menggunakan kecepatan tinggi layanan internet satelit
·       Satelit layanan Internet terjangkau-sering lebih murah daripada jenis lainnya koneksi internet kecepatan tinggi
·       Satelit layanan internet tersedia di mana-mana di Continental Amerika Serikat.
·       Kecepatan koneksi berkecepatan tinggi layanan internet satelit jauh lebih cepat daripada dial up.
·       Ada hampir tidak ada batas maksimal upload dan download dari internet karena terdapat begitu banyak titik kontak.






2.4.          Komunikasi Radio Antar Penduduk
Kegiatan radio amatir adalah kegiatan latih diri saling berkomunikasi dan penyelidikan-penyelidikan teknik yang diselenggarakan oleh para amatir radio. Organisasi yang merupakan wadah resmi bagi anggota Amatir Radio di Indonesia adalah Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP) adalah Komunikasi Radio yang menggunakan pita frekuensi radio yang telah ditentukan secara khusus untuk penyelenggaraan KRAP dalam wilayah Republik lndonesia. KRAP termasuk jenis penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan sendiri yang dimaksudkan untuk menampung potensi aspirasi masyarakat yang ingin menggunakan komunikasi radio antar penduduk. Organisasi yang merupakan wadah resmi bagi pemiliki izin komunikasi radio antar penduduk adalah Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).
Radio amatir adalah komunikasi dua arah melalui radio dengan status amatir yang telah diakui. Kegiatan Amatir Radio adalah kegiatan melatih diri dengan saling komunikasi dan penyelidikan teknik radio yang diselenggarakan oleh para amatir radio. Para amatir radio merupakan orang yang memiliki hobi dan bakat dibidang teknik elektronika radio dan komunikasi tanpa maksud komersial. Selain itu para amatir radio menggunakan radio amatirisme sebagai wadah dengan tujuan pribadi tanpa mencari keuntungan keuangan serta mendapat izin untuk mengoperasikan pesawat amatir radio. Makna amatir itu adalah seseorang yang menekuni suatu hobi tanpa dibayar, ia tidak dibayar untuk melakukan komunikasi, mempelajari lebih dalam lagi di bidang itu, dan tidak dibayar demi kepuasan dan kesenangan hatinya sendiri.
Dalam komunikasi radio, ada satu kanal gelombang yang digunakan untuk mengirimkan dan menerima sinyal radio secara bergantian. Jika ada dua orang yang mengirimkan sinyal secara bersamaan, maka sinyal yang lebih kuat akan menutup sinyal yang lebih lemah. Atau jika dua sinyal itu sama kuat, maka justru kedua sinyal tidak akan terdengar oleh orang lain. Hal inilah yang dilakukan oleh orang yang ngejam. Dia akan terus-menerus memencet tombol PTT (Push To Talk) sehingga orang lain tidak punya kesempatan untuk berbicara.
Pada tahun 1980-an, komunikasi via radio ini mengalami masa keemasan. Anak-anak muda saat itu merasa bangga jika bisa menggenggam pesawat CB (Citizen Band).  Mereka cuap-cuap di udara bersama-sama. Jika ingin mengobrol lebih intensif, maka biasanya seseorang mengajak orang lain untuk “mojok.” Maksudnya beralih ke frekuensi lain dan mengobrol hanya berdua di sana. Farid Hardja merekam fenomena ini dengan menciptakan lagu “Bercinta di Udara” dibawakan oleh Warkop.
Seiring kemajuan teknologi komunikasi, maka karisma ngebrik ini mulai meredup. Banyak orang beralih ke HP yang jangkauannya lebih luas, lebih privat, lebih praktis dan harganya pun semakin murah. Meski begitu, perangkat komunikasi radio ini tidak lantas menjadi mati. Ternyata masih ada komunitas dan kelompok masyarakat tertentu yang masih memanfaatkan kelebihan perangkat ini. Yang paling banyak adalah komunitas relawan tanggap bencana. Ada keunggulan komunikasi radio yang belum tergantikan. Keunggulannya adalah:
1. Tidak membutuhkan pulsa. Sepanjang setrum baterai masih ada atau masih ada sambungan listrik, maka komunikasi via radio tidak dibatasi waktu.
2. Bersifat serentak. Jika HP hanya menghubungkan 2 perangkat (atau 3 jika conference call), maka komunikasi radio bisa menghubungkan banyak perangkat dalam waktu bersamaan. Dengan sekali pencet PTT, maka kita bisa mengirimkan pesan ke semua pemegang perangkat radio yang memonitor.
3. Tidak tergantung pada BTS dan traffic seluler. Saat gempa mengguncang Jogja dan Jateng tahun 2006, ada banyak menara BTS yang roboh sehingga relawan kesulitan berkomunikasi via HP. Atau jika menara BTS masih berdiri, lalu lintas komunikasi seluler ini melonjak tinggi sehingga pengguna sulit untuk menghubungi atau dihubungi. Kiriman SMS juga terlambat. Hambatan ini bisa dihindari dengan radio komunikasi.
Di samping kelebihan, komunikasi via radio juga memiliki sejumlah keterbatasan:
1. Rentan terhadap gangguan. Seperti uraian di atas, komunikasi radio mudah sekali diganggu baik itu secara sengaja atau tidak sengaja (tertimpa luberan sinyal atau sering disebut kena spleteran).
2. Mudah dikuping. Untuk pembicaraan yang bersifat rahasia maka komunikasi radio ini bisa didengarkan oleh orang lain.
3. Agak ribet. Pengguna harus belajar mengenali fasilitas yang terdapat pada perangkatnya supaya bisa digunakan maksimal. Jika ingin memperluas jangkauan, pengguna bisa menambah antene luar. Akan tetapi supaya hasilnya bagus, ada rumus-rumus tertentu yang harus dihitung. Misalnya berapa panjang kabel dan tinggi antena.
Seiring dengan kemajuan teknologi, komuniasi via radio sekarang sudah bisa digunakan untuk komunikasi data. Jika disambungkan dengan komputer, pesawat rig bisa digunakan untuk mengirimkan file.
Lebih jauh lagi, pesawat radio juga sudah coba dikonvergensikan dengan internet. Menggunakan jaringan internet, yang disebut Gateway, komunikasi dengan HT/Rig bisa menjangkau luar pulau yang jaraknya ribuan kilometer. Selain itu juga bisa diintegrasikan dengan perangkat telepon kabel dan nir kabel (HP). Dengan tambahan perangkat tertentu, maka pengguna telepon atau HP bisa menghubungi pemegang HT/Rig. Aplikasi ini sangat berguna di kalangan kepolisian, militer, pelayaran, penerbangan dan tanggap bencana.

2.4.1.      Organisasi Radio Antar Penduduk
Berikut adalah beberapa organisasi radio antar penduduk yang ada di indonesia
2.4.1.1.

 Radio Antar Penduduk Indonesia
Radio Antar Penduduk Indonesia (disingkat RAPI) adalah sebuah organisasi sosial nirlaba di Indonesia yang beranggotakan pengguna perangkat radio komunikasi.
Sesuai dengan namanya, anggota RAPI menggunakan perangkat radionya untuk berkomunikasi dengan sesama anggota masyarakat lainnya. Sebagai dasar verifikasi identitas pengguna perangkat radio digunakan call sign JZ (baca: Juliet Zulu) untuk semua anggotanya tanpa pembedaan hirarki.
KRAP atau Komunikasi Radio Antar Penduduk adalah komunikasi radio yang pada awalnya menggunakan band frekuensi 26.968 - 27.405 MHz yang di negara asalnya Amerika Serikat terkenal dengan nama Citizen Band Radio (CB). Sejak tahun 1958, di Amerika, secara resmi radio CB telah dilegalisir penggunaannya sebagai alat komunikasi radio antar penduduk, sebagai organisasi pengelolanya adalah Federal Communication Commission (FCC) yang bertugas mengendalikan dan membina serta membina para penggemarnya yang semakin banyak.
Mulai era tahun 70-an penggunaan CB merambah bumi Nusantara dan terus berkembang walaupun penggunaannya masih belum terkendali karena belum ada ketentuan yang mengaturnya.
Kebijakan pemerintah melalui Menteri Perhubungan telah menetapkan SK MENHUB RI No. S1.11/HKn 501/Phb-80 tanggal 6 Oktober 1980 tentang perijinan penggunaan radio antar penduduk, yang pelaksanaannya diatur melalui SK Dirjen Postel No. 125/Dirjen/1980 yang menetapkan Keputusan tentang Pendirian dan Pengangkatanpengurus Pusat Organisasi Radio Antar Penduduk, tertanggal 10 Nopember 1980. Untuk pelaksanaan keputusan diperlukan suatu organisasi yang bertugas membantu pemerintah dalam pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP).
Pada tanggal 31 Oktober 1980 Ditjen Postel menunjuk Team Formatur dengan surat No. 6356/OT.002/Disfrek/80, dengan tugass untuk membentuk Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia yang mempunyai kepentingan pengelolaan, pembinaan dan pengendalian komunikasi radio antar penduduk.
RAPI bukanlah Radio Amatir Penduduk Indonesia, sehingga tata cara dan penggunaannya sangat berbeda dengan Amatir Radio yang merupakan komunitas eksperimen seluruh dunia, RAPI hanya diijinkan berkomunikasi dengan sesama penduduk di Indonesia dengan batasan-batasan yang tidak dimiliki oleh Amatir, akan tetapi sejauh ini terjadi pergeseran pada tatanan sebagian anggota RAPI, dimana beberapa anggota mencoba membawa berbagai akitivitas yang ada di Amatir Radio kedalam kegiatan RAPI.

Praktis hal ini tidak selamanya sesuai prosedur dan tidak selamanya sesuai aturan dan peraturan. Adopsi sebuah kegiatan tidak semuanya dibenarkan, akan tetapi hal ini seperli air mengalir begitu saja, sehingga bagi anggota yang awam menganggap hal ini merupakan hal biasa. Jika hal ini tidak disosialisasikan dikawatirkan akan terjadi kondisi yang bias, sehingga akan muncul anggapan yang sama antara ORARI dan RAPI.
Jika operating prosedur tidak ditaati, maka dapat dipastikan negara Indonesia bisa dianggap pengganggu frekuensi, hal ini sudah sering terdengar bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di di Asia yang banyak penyalahgunaan alokasi frekuensi, sehingga beberapa kali IARU (Iternational Amateur Radio Union) memperingatkan Pemerintah Indonesia. seperti penggunaan frekuensi VHF, hal ini tidak diatur di International Radio Regulation, akan tetapi hanya merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia, dan perangkat yang digunakan juga harus sesuai yang terkandung dalam Peraturan Menteri, yaitu dengan Channel List.
Namun dmikian, hingga saat ini sebagian besar anggota RAPI banyak yang menggunakan perangkat yang sebetulnya hanya dikhususkan bagi Amatir Radio.

2.4.1.2. Organisasi Amatir Radio Indonesia
Organisasi Amatir Radio Indonesia, disingkat ORARI, adalah satu-satunya wadah bagi amatir radio di Indonesia. Organisasi ini resmi berdiri pada 9 Juli 1968 atas dasar Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1967. Hingga tahun 2006, ORARI telah memiliki 31 ORARI Daerah dan 367 ORARI Lokal yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia. Detail terbentuknya ORARI dapat dibaca pada Sejarah ORARI
ORARI adalah bagian dari International Amateur Radio Union (IARU) yang merupakan Organisasi Amatir Radio Dunia, karena kegiatan Amatir Radio adalah berskala Internasional.
Ketentuan yang mengatur kegiatan Amatir Radio diatur pula dalam Radio Regulation yang di keluarkan oleh International Telecommunication Union (ITU)

Amatir Radio adalah setiap orang yang mempunyai hobi dalam bidang Teknik elektronika radio dan komunikasi serta secara sukarela bersedia mengabdi kepada bangsa dan masyarakat.
Para amatir radio sedunia sadar bahwa kegiatan ini harus dilakukan secara tertib dan benar menurut kaidah hidup manusia dan peraturan yang berlaku secara internasional dan nasional oleh karena itu dalam melakukan kegiatannya mereka mempunyai dan berlandaskan KODE ETIK AMATIR RADIO.
Sejak keberadaannya di Indonesia diawal tahun 1925, Amatir radio Indonesia telah banyak membaktikan diri kepada bangsa, baik sebagai media perjuangan mempersiapkan dan merebut serta mengisi kemerdekaan, maupun memberikan konstribusi pemikiran dan gagasan baik yang bersifat teknik maupun regulasi serta melakukan operasi penanggulangan bencana serta dukungan komunikasi bukan dalam keadaan bencana.
Tingkat Kecakapan Amatir Radio
• Pemula
• Siaga
• Penggalang
• Penegak
Kegiatan Amatir Radio
• ARC, Amatir Radio Club, perkumpulan amatir radio biasanya dibawah lokal ORARI.
• ARES, Amateur Radio Emergency Service, bantuan komunikasi pada saat bencana.
• Contest, pertandingan berkomunikasi radio
• DX, komunikasi jarak jauh antar benua
• DX-pedition, expedisi / perjalanan ke tempat langka & beroperasi dari sana.
• Field Day, bekerja di lapangan dengan peralatan minimal.
• Fox Hunting, lomba mencari pemancar gelap.
• Net, cek-in / absen secara periodik, biasanya setiap hari pada jam tertentu.
• QRP, bekerja dengan daya kecil biasanya sekitar 1-5Watt saja.
• QSL Card, pertukaran kartu tanda pernah berkomunikasi
• Special Event Station, stasiun yang di operasikan pada acara / event khusus.
• CORE (Communication and Rescue) ORARI, adalah program kegiatan yang dikembangkan sebagai bentuk kepedulian ORARI dalam menghadapi situasi kebencanaan, dan kedaruratan yang terjadi.
Teknik Radio
Ada beberapa teknik radio yang sering dipelajari oleh seorang amatir radio, seperti,
• Teknik Antenna
• Teknik Membuat Pemancar Sendiri (Homebrew)
• Teknik Gelombang Mikro (microwave)
• Teknik Komunikasi kode Morse (Continous Wave)
• Teknik Komunikasi Satelit (Amatir Satelit)
-        Teknik Komunikasi melalui Bulan sebagai satelit pasif Earth Moon Earth (EME)
• Teknik Modulasi
• Teknik Televisi Amatir
-        Slow Scan TV (SSTV)
-        Fast Scan TV
• Teknik Komunikasi Digital
-        Radio Teletype (RTTY)
-        Radio Paket
-        Jaringan Data Kecepatan Tinggi di 2.4GHz & 5.8GHz.
-        PSK31
• Propagasi Radio
• Teknik jaringan komputer / Internet di kenal sebagai AMPRNet, menggunakan domain .ampr.org dan keluarga IP address 44.132.x.x. Koordinator AMPRNet Indonesia adalah Onno W. Purbo, YC0MLC.

2.4.2.      Alat Dan Perangkat Komunikasi Radio Antar Penduduk
banyak sekali macam-macam alat yang digunakan untuk komunikasi radio antar penduduk, diantaranya seperti telpon, telpon genggam, walkie talkie, interkom, dll.

a.     Interkom
Interkom merupakan kepanjangan dari intercommunication device atau peralatan komunikasi internal. Interkom merupakan sebuah sistem komunikasi elektronik yang ditujukan untuk pembicaraan, pengumuman, atau proses komunikasi yang terbatas. Interkom sering disebut juga interphone atau intertelepon. Interkom tersambung melalui kabel yang disebut kabel Beudrat. Kabel ini berfungsi untuk menyalurkan suara dari pesawat interkom yang satu ke pesawat interkom lainnya. Interkom bisa digabungkan dengan alat komunikasi lainnya seperti telepon, telepon genggam, walkie-talkie atau sejenis alat yang sistemnya serupa memiliki hubungan dengan listrik. Interkom juga dapat berupa perpaduan mikrofon, dan sebuah papan pengawas. Orang-orang yang bekerja langsung di lapangan biasanya menggunakan alat untuk berkomuniksai satu sama lain. Alat ini dikenal dengan nama handy talkie (HT) yang didalamnya terdapat interkom.
Sistem interkom pembawa daya berkomunikasi dengan menggunakan frekuensi FM yang sangat rendah melalui tegangan 110 volt kabel penambah daya. Unit ini rentan terhadap gangguan bagian dalam dan luar rumah, seperti dengungan, dan audio yang lemah. Sinyal pada interkom tidak mampu melewati tegangan sebesar 220 volt dan malah membagi tegangan tersebut menjadi 2 aliran yang bertegangan masing-masing 110 volt.






b.    Handheld Transceiver

Handheld Transceiver (HT) merupakan jenis radio komunikasi yang harganya paling terjangkau. Dengan bentuk yang kecil dan ringan, radio ini dapat dibawa-bawa kemana-mana dengan mudah. Biasanya radio ini bekerja pada frekuensi 144 MHz, walaupun ada juga yang bekerja di dua frekuensi, yaitu 144 MHz dan 430 MHz. HT biasanya memiliki daya pancar 0,5 Watt sampai dengan 1 Watt.
Untuk menjangkau jarak dalam kota sekitar 5-10 km dapat dilakukan dengan di bantu antenna external (luar). Antenna yagi akan sangat menolong pada jarak agak jauh.
Contoh dalam gambar adalah HT Icom IC-2N yang banyak digunakan dalam komunikasi radio paket. HT Icom IC-2N ini merupakan pesawat radio yang paling terjangkau dan paling mudah diperoleh, baik dalam bentuk baru maupun dalam bentuk bekas / second hand. IC-2N cukup cukup tahan banting dalam kondisi operasi yang cukup buruk.

c.    VHF Mobile Transceiver (Rig VHF)

Rig merupakan sebutan bagi radio yang tidak dapat dibawa-bawa, namun dapat ditempatkan di suatu ruangan atau di mobil. Rig VHF memiliki frekuensi yang sama dengan HT, tetapi yang membedakannya adalah daya pancar yang dimilikinya, yaitu berkisar antara 30 Watt sampai dengan 100 Watt. Daya pancar sebesar ini membuat jarak jangkauan pancar rig ini bisa mencapai 50 km line-of-sight.

d.    HF Mobile Transceiver (Rig HF)
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/images/thumb/1/10/IC707.jpg/200px-IC707.jpg

Rig HF bekerja pada frekuensi HF (atau bagi orang awam sering dikenal sebagai SW). Dengan daya 50 Watt sampai dengan 250 Watt, rig ini dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang berada 500 km sampai dengan ribuah km jauhnya dari kita. Masalah utama di frekuensi HF adalah tinggi-nya noise sehingga diperlukan teknik dan kesabaran yang lebih tinggi untuk komunikasi data / internet. Bagi pembaca yang penasaran dapat memonitor frekuensi 7.030 MHz LSB tempat kami mengoperasikan gateway radio paket di HF bagi rekan-rekan amatir seluruh Indonesia.

e.    Antena


Setiap alat komunikasi wireless, seperti TV atau radio harus menggunakan antenna. Antena digunakan untuk melepas sinyal listrik dari radio menjadi medan elektromagnetik ke ruang bebas bila digunakan sebagai antena pemancar, dan sebaliknya bila digunakan sebagai antena penerima.

Untuk komunikasi lokal biasanya digunakan antenna yang bentuknya vertikal. Sedang untuk komunikasi jarak jauh dibutuhkan antenna yang dapat mengarahkan sinyal radio tersebut ke tujuan yang jauh, biasanya digunakan antenna yagi. Tampak pada gambar adalah antenna vertikal yang digunakan pada band VHF.

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/skins/common/images/magnify-clip.png
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/images/thumb/1/12/Antenna-satelit-yb0ebs.jpg/200px-Antenna-satelit-yb0ebs.jpg

Pada gambar selanjutnya adalah peralatan antenna yagi di band VHF & UHF di atas tower yang dimiliki oleh Amatir Radio Club ITB. Antenna yagi digunakan untuk komunikasi jarak jauh supaya sinyal radio lebih terarah. Dalam contoh gambar ini, antenna yagi tampak mengarah ke atas (ke langit) karena memang antenna ini digunakan untuk komunikasi data paket radio dengan satelit amatir radio yang mengorbit pada ketinggian 900 km di atas permukaan bumi.
2.4.3.     Alokasi Frekuensi Radio Antar Penduduk

Frekuensi Kerja RAPI

Radio Antar Penduduk Indonesia telah mendapatkan alokasi frekuensi dalam peruntukannya sesuai dengan PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: 34 /PER/M.KOMINFO/ B /2009 tentang PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI RADIO ANTAR PENDUDUK yang mengatur bagaimana tata laksana pendirian stasiun KRAP. Untuk RAPI Frekuensi yang digunakan adalah:
1. High Frekuensi (HF)
:
26.960 s/d 27.410 MHz
2. Very High Frekuensi (VHF)
:
142.000 MHz sampai dengan 143.600
MHz dengan spasi alur 20 KHz
3. Pancar Ulang
:
RX : 142,000 MHz dan 142,025 MHz
TX : 143,550 MHz dan 143,575 MHz

Frekuensi Kerja ORARI

ORARI alokasi frekuensinya lebih banyak (tersedia di sepanjang spektrum frekuensi radio); jangkauan komunikasi internasional; diizinkan menggunakan seluruh moda komunikasi yang tersedia (telegrafi, telefoni, digital, image hingga terrestrial); dan boleh menggunakan semua jenis antena yang ada.
Pembagian dan penggunaan band frekuensi amatir radio sebagai berikut :
 No. BAND FREKUENSI, SEGMEN DAN PENGGUNAANNYA KELAS EMISI DAN LEBAR BAND MAX
1.  MF  - 160 METER
1,8    2      CW
1,830
 1,835
CW
DX
WINDOW
200HA1A
200HA1B
2K20A2A
1,835
 1,850
PHONE
DX
WINDOW
2K20A2B
3K00H3E
3K00J3E
1,850
 2
PHONE


3K00R3E
6K00A3E


Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak.

2.
HF  -

3,5
80 METER

 3,9


CW



3,5

 3,510

CW

DX

WINDOW

200HA1A

200HA1B

2K20A2A

3,535
 3,775
PHONE


2K20A2B
6K00A3E
3K00H3E

3,775
 3,805
PHONE
DX
WINDOW
6K00J3E
3K00R3E


3,805
 3,9
PHONE





3,830  ORARI NET

Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak.

3.  HF   -  40 METER

7
 7,1
CW

200HA1A
200HA1B
1K20F1A
7,025

 7,040

DATA


1K20F1B

1K20F2B

1K20G1B
7,040
 7,080
PHONE

1K20G2B
2K20A2A
2K20A2B
7,080
 7,1
PHONE
DX WINDOW
3K00H3E
3K00J3E
3K00R3E

7,055
ORARI
NET
6K00A3E
16K0F2A
16K0F2B




16K0G1B
16K0G2B

Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak.


4.
HF  -
30
METER



10,1

-

10,15

CW



200HA1A

200HA1B

1K20F1A

10,140
-
10,150
DATA


1K20F1B
1K20F2B
2K20G1B



10,150
RTTY
CALL
FREQ
2K20G2B
2K20A2A
2K20A2B
Band ini hanya untuk tingkat Penegak.

5.  HF  -  20 METER

14
-  14,35
CW

200HA1A
200HA1B
1K20F1A
14,070
-  14,112
DATA

1K20F1B
1K20F2B
1K20G1B
14,112
-  14,350
PHONE

1K20G2B
2K20A2A
2K20A2B

14,100
INT'L
BEACON
3K00H3E
3K00J3E
3K00R3E

14,150
INT'L
SSTV
6K00A3E


Band ini hanya untuk tingkat Penegak.

6.  HF  -  17 METER

18,068
-  18,168  CW
200HA1A
200HA1B
1K20F1A
18,100
-  18,110  DATA
1K20F1B
1K20F2B
1K20G1B
18,110    18,168  PHONE

Band ini hanya untuk tingkat Penegak.

7.  HF   -  15 METER

21
-  21,450
CW

21,070
-  21,150
DATA
200HA1A
200HA1B
1K20F1A
21,150
-  21,450
PHONE
1K20F1B
1K20F2B
1K20G1B

21,090
RTTY CALL FREQ
1K20G2B
2K20A2A
2K20A2B

21,150
INT'L BEACON
3K00H3E
3K00J3E
6K00R3E

21,340
INT'L SSTV
6K00A3E
16K0F2A
16K0F2B

21,350
ORARI NET
16K0G1B
16K0G2B


Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak.

8.  HF   -  12 METER

24,890
-  24,990
CW
200HA1A
200HA1B
1K20F1A
24,920
-  24,930
DATA
1K20F1B
1K20F2B
1K20G1B
24,930
-  24,990
PHONE
1K20G2B
3K00H3E
2K20A2A
3K00J3E
2K20A2B
6K00R3E
Band ini hanya untuk tingkat Penegak.     


9.   HF   -  10 METER

28
-  28,700
CW

28,050
-  28,150
DATA
200HA1A
200HA1B
1K20F1A
28,150
-  28,300
INT'L BEACON
1K20F1B
1K20F2B
1K20G1B
28,300
-  29,300
PHONE
1K20G2B
2K20A2A
2K20A2B
29,300
-  29,510
SATELLITE
3K00H3E
3K00J3E
3K00R3E
29,510
-  29,580
REPEATER INPUT
6K00A3E
16K0F2A
16K0F2B
29,580
-  29,620
FM SIMPLEX
16K0G1B
16K0G2B
16K0F3E
29,620
-  29,680
REPEATER OUTPUT

29,680
-  29,700
FM SIMPLEX

28,090
RTTY CALL FREQ

28,190
INT'L BEACON

28,680
INT SSTV

28,510
SATELLITE BEACON

Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak.

10.  VHF    6 METER

50
-  54
CW

50
-  50,100
BEACON
200HA1A
200HA1B
1K20F1A
50,100
-  51
PHONE
1K20F1B
1K20F2B
1K20G1B
51
-  52
DATA
1K20G2B
2K20A2A
2K20A2B
52
-  54
PHONE
3K00H3E
3K00J3E
3K00R3E



6K00A3E
16K0F2A
16K0F2B

Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak.

11.  VHF   2 METER

144
- 148
CW

144.000
- 144,100
E.M.E

200HA1A
200HA1B
1K20F1A
144,100
- 144,200
DATA

1K20F1B
1K20F2B
1K20G1B
144,200
- 144.280
EXPERIMENT

1K20G2B
2K20A2A
2K20A2B
144,280
- 144,380
SSB PHONE

3K00H3E
3K00J3E
3K00R3E
144,380
- 144,480
FM SIMPLEX

6K00A3E
16K0F2A
16K0F2B

145,000
CALL CHANNEL

16K0G1B
16K0G2B
16K0F3E
145,020
- 145,800
ORGANIZATION
USE



145,800
- 146,000
SATELLITE




146,020
- 146,280
REPEATER INPUT
146,300
- 146,600
FM SIMPLEX
146,620
- 146,880
REPEATER OUTPUT
146,900
- 148,000
FM SIMPLEX

Band ini untuk semua tingkatan.

12.  UHF  - 0,70 METER

430
- 440
CW

430.000
- 431,000
S.S.B

200HA1A
200HA1B
1K20F1A
431,000
- 432,000
DATA

1K20F1B
1K20F2B
1K20G1A
432,000
- 432,090
EME BEACON

1K20G2B
2K20A2A
2K20A2B
432,100
- 433,000
DATA

3K00H3E
3K00J3E
3K00R3E
433,020
- 433,320
REPEATER INPUT

6K00A3E
16K0F2A
16K0F2B
433,340
- 433,660
REPEATER OUTPUT

16K0G1B
16K0G2B
16K0F3E
433,680
- 433,800
FM SIMPLEX


433,820
- 434,000
REPEATER OUTPUT

434,020
- 434,980
FM SIMPLEX

435,000
- 438.000
SATELLITE

438,020
- 438,320
REPEATER OUTPUT

438,340
- 438,660
REPEATER INPUT

438,680
- 439,000
AUXILARY REPEATER
LINK
439,020
- 440.000
FM SIMPLEX



Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak.

13.  UHF  - 0,23 METER

1240
-    1246
REPEATER OUTPUT

1246
-    1254
PHONE SIMPLEX
200HA1A
200HA1B
2K20A2A
1254
-    1260
REPEATER INPUT
2K20A2B
6K00A3E
3K00H3E
1260
-    1270
SATELLITE
6K00J3E
3K00R3E
16K0F3E
1270
-    1275
PHONE

1275
-    1280
REPEATER INPUT
1280
-    1285
FM SIMPLEX
1285
-    1290
REPEATER OUTPUT

1290
-    1298
DATA


Band ini hanya untuk tingkat Pengalang dan Penegak.        

14.  UHF  - 0,12 METER

2300
-    2450
CW
200HA1A
200HA1B
2K20A2A
2340
-    2450
PHONE
2K20A2B
6K00A3E
3K00H3E



6K00J3E
3K00R3E
16K0F3E
Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak.

15.  S.H.F

3.300


 3.500


MHz


AKAN


DITENTUKAN


KEMUDIAN

5.650
 5.680
MHz
AKAN
DITENTUKAN
KEMUDIAN

10.000
-  10.500
MHz
AKAN
DITENTUKAN
KEMUDIAN




24.000
-  24.250
MHz
AKAN
DITENTUKAN
KEMUDIAN





16.  E.H.F






 
 
47.000 -  47.200 MHz AKAN DITENTUKAN
75.500 -  81.000 MHz AKAN DITENTUKAN
142.000 - 149.000 MHz AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN
241.000 - 250.000 MHz AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN

Band ini hanya untuk tingkat Pengalang dan Penegak.




BAB III
PENUTUP

3.1.      Kesimpulan
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Telekomunikasi adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui jarak yang jauh. Komunikasi antar peduduk adalah komunikasi yang dilakukan oleh sesama penduduk baik secara individual atau secara berkelompok dengan menggunakan media tertentu dan dilakukan dengan jarak jauh.
Komunikasi Radio merupakan komunikasi yang menggunakan gelombang radio sebagai media komunikasi. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari komunikasi tersebut. Kegiatan radio amatir adalah kegiatan latih diri saling berkomunikasi dan penyelidikan-penyelidikan teknik yang diselenggarakan oleh para amatir radio. Organisasi yang merupakan wadah resmi bagi anggota Amatir Radio di Indonesia adalah Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP) adalah Komunikasi Radio yang menggunakan pita frekuensi radio yang telah ditentukan secara khusus untuk penyelenggaraan KRAP dalam wilayah Republik lndonesia. KRAP termasuk jenis penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan sendiri yang dimaksudkan untuk menampung potensi aspirasi masyarakat yang ingin menggunakan komunikasi radio antar penduduk. Organisasi yang merupakan wadah resmi bagi pemiliki izin komunikasi radio antar penduduk adalah Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).


3.2.      Saran
Dari penjelasan diatas ada saran yang ingin kami sampaikan, sebagai generasi penerus bangsa, sebaiknya kita lebih belajar mengenal dengan seksama tentang komunikasi antar penduduk, karena seiring dengan perkembangan teknologi berbagai macam media komunikasi berkembang sangat pesat, salah satu diataranya adalah radio telekomunikasi agar kita tidak ketinggalan dengan perkembangan teknologi sekarang ini. Sehingga peningkatan belajar siswa semakin hari semakin menunjukkan hasil belajar yang lebih baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo